Aku, Dunia, dan Akhiratku…

Posts tagged ‘Sabar’

Saat Harus Belajar Menekuri Sabar

Duhai Rabbi, aku masih saja meneteskan air mata, saat pagi tadi mengepak ulang baju-bajumu yang rencananya untuk kukirimkan ke para pengungsi Merapi. Apalagi melihat baju muslim hijaumu, baju yang baru kau pakai sekali itu, untuk pulang dari Jogja ke Jakarta, ahad siang itu

Duhai Rabbi, aku masih sangat jauh dari ketegaran bunda Khansa, yang menyerahkan seluruh anak lelakinya ke medan jihad, dan justru begitu bergembira saat mengetahui mereka semua syahid

Namun, aku tahu. Roda kehidupan harus terus berjalan. Seperti kalimat yang kutulis sendiri beberapa hari lalu, kutulis dengan jemari kaku karena hatiku sesungguhnya belum sepenuhnya mampu. Kalimat yang kutulis karena aku perlu memotivasi diri sendiri untuk bisa seperti itu:

Allah meminjamiku 4 cahaya. Kini dimintanya kembali 1 cahaya yg sedang bersinar terang. Maka tugasku adalah menjaga 3 cahaya yg masih ada agar tak redup, terus berpijar, sampai suatu saat nanti diambil pemiliknya.

*ajarkan aku untuk IKHLAS…

Atau seperti nasehat seorang kakak kelas, yang sudah kuanggap seperti mas-ku sendiri:

ujian dan takdir adalah bagian kehidupan, yang memang tidak selalu ringan untuk dilalui.. tapi kamu adalah mining, ndhuk.. juga istri Kang Zubaidy .. adi kelas yg sudah kukenal lebih dari sepuluh tahunan… “tegak”lah.. dan “berjalan”lah menapaki “dunia”mu.. (DS)

Duhai, masih bolehkah aku menangis? Terngiang aku nasehat dari Bunda Saidah:

bunda sholihat….jazakilLahu khairan jika nasihat untuk diri sendiri itu mengetuk ruang kita…rasa itu…Dia Maha Tahu…Ruang waktu ‘hampa’ itu memang akan ada di sudut hati yang memang tak tampak. Kalau manusia bisa berandai…aku ingin… menguncinya pada sebuah kotak baja..dan kotak itu bertuliskan khalis..RasululLah SAW bahkan perlu waktu 2 tahun lamanya mengenang seluruh kemuliaan Khadijah ra…bukan untuk menggugatNya dan Dia Sang Maha Segala menghibur beliau dengan tinta emas yang terukir indah pd tamadun kemuliaan beliau.

Bunda, jika sudah berdamai dengan rasa itu…percayalah cinta padaNya terasa amat sungguh. Peluk sayang, doaku selalu untukmu & gemintang kecilmu yg masih mengkilat & perlu jemari bundanya… (SS)

Dan, kini aku menyadari betapa semua ini sudah Allah atur dengan begitu indahnya…

Jika ajal sudah terukir di lauhul mahfudz sana, sungguh maha besar Allah yang mengilhamkanku untuk bersamamu 2 hari penuh menjelang pergimu, bahkan hingga detik2 terakhirmu. Menemanimu berjalan-jalan di Jogja hingga pulang kembali ke Jakarta. Karena skedulku waktu itu sebenarnya ada tugas kantor ke Medan sejak Jumat 29 Oktober hingga Senin 1 November. Andai aku tetap berangkat ke Medan, tentu akan menjadi penyesalan panjang dalam hidupku karena tak bisa menemani buah hatiku pada saat2 terakhir.

Jika ajal sudah ditetapkan untukmu tanpa bisa ditangguhkan atau dimajukan, Sungguh Allah Maha besar yang telah membuat skenario agar kau berkesempatan berkumpul bersama kami anggota keluarganya, sebelum saat perpisahan itu tiba, karena pembelian tiket pesawat PP Jogja-Jakarta itu sudah diatur setengah tahun lalu. Siapa yang menuntun kami memesan tanggal 30-31 Oktober, bertepatan dengan hari perpisahan ini, kalau tidak Dia yang Maha segala? Siapa menyangka itu akan menjadi perjalanan rihlah terakhirmu bersama kami?

Jika ajal sudah menjadi garis takdir setiap insan, Sungguh Alalh Maha kreatif yang sudah mengatur, karena malam itu sebelum keberangkatan terlintas gagasan dari ayahmu, untuk meninggalkanmu di rumah saja karena kasihan, tampak kurang enak badan. Maka, kekuatan apa selain dariNya, yang menggerakkan akhirnya dirimu tetap ikut bersama kami, ayah ibu dan kakak2nya, ke Jogja?

Jika ajal tak mengenal usia, sungguh Maha sayang Allah yang mentaqdirkan, saat kau yang hanya sakit mual dan masuk angin biasa, tiba-tiba sesak nafas karena paru-parumu terkena zat asing (diduga dari muntah, yang masuk kembali). Tanpa sakit yang terlalu lama, hanya 1,5 jam saja, kau pergi meninggalkan kami. Bahkan di menit-menit terakhir, kau yang tetap tampak kuat masih memanggil-manggil kami, dan tak lama kemudian, kami yang menalqilkanmu, di antara sedu sedanku.

Ah, saat kurunut ke belakang, kini aku mengerti, bahwa semuanya sudah digariskan. Bahwa tanda2 perpisahan itu sebenarnya telah kau tunjukkan sejak kau berada di Jogja, satu hari sebelumnya.

Kau mendadak mudah sekali kaget, hanya dengan gerakan kecil yang menyentuh tubuh mungilmu. Saat tidur, juga terjaga,. Hal yang jarang sekali terjadi, karena kau biasanya tidak seperti itu.

Pandanganmu yang kadang meanatap kosong ke depan, tanpa senyum, tanpa kata…tak seceria biasanya. Bahkan di tengah malam ahad itu, saat semua terlelap. Ternyata kau terjaga, tapi hanya menatap kosong dalam diam (seperti yang diceritakan bulik ayu). Apa yang kau lihat sebenarnya nak? Seorang bidadarikah?

Saat perjalanan pulang dari bandara, dan aku ingin melepaskan jaket tebalmu karena AC mobil dimatikan, kau mencegahku, “Jangan bu, dingin” . Aku agak heran, bagaimana mungkin terasa dingin, sementara waktu itu tengah hari bolong dan AC mobil dimatikan?

Sesaat sampai di rumah jam 15.00, saat aku ingin menghidupkan kipas angin di depan sofa, kau yang sedang istirahat di sofa juga mencegah, “Jangan dinyalain”. Ah, kupikir kau sedang tidak enak badan biasa, anakku 😦

Dan sore menjelang senja itu, sebelum tiba-tiba kau sesak nafas, kau minta ditemani tidur dengan alasan takut. Hal yang sangat aneh, karena kau selama ini kukenal sangat pemberani. Takut apa nak? Apa yang sesungguhnya telah kau lihat?

Ternyata tak lama kemudian, aku, kami semua, mendapati jawabannya naak.

Itulah tanda2 perpisahan denganmu.

Maafkan aku naak, sebagai ibumu belum sepenuhnya dapat menberikan hak-hakmu. Tetapi aku yakin, kini kau aman tentram, lelap dalam tidurmu, bersama Dia yang Maha Sayang. Sungguh selalu kurindu untuk suatu saat bisa bertemu denganmu, bidadari kecilku. Seperti yang ditulis om Muli, tentang kerinduan yang sama:

Do you want to hear an angel?

Just listen to your heart

She is whishpering

Even her voice is clearer

In the slice of silence

Do you want to see an angel?

Just close your eyes

She is appearing

Even her image is brighter

In the piece of dream

Do you want to know someone who meets an angel?

Just look into the mirror

There you can find

Someone who (really wants to) meet her

(MK)

Dan kini, aku hanya bisa berucap:

Dia yang pernah datang, tak pernah benar2 pergi. Justru smakin dekat, karena ia ada dalam kenangan yg selalu kubawa, kemana pun ku pergi

Ya. karena kenangan indah tentangmu, kini ada dalam setiap nafasku, ucapku,. gerak langkahku. Dimana pun ku berada. Kau.. selalu bersamaku

tak kualiri lagi ia di sungai.

tak kutebari lagi ia di danau.

tak kularungi lagi ia di lautan.

kuserahkan sabar ini pada Zat yang berkata:

…WABASSYIRISH SHOOBIRIIN…

 

Sumber : http://www.eramuslim.com/oase-iman/mukti-amini-saat-harus-belajar-menekuri-sabar.htm

Melihat Dengan “Kaca Mata” Hikmah

“ Aduh cepatan dong …. kita terlambat nih, aduh kenapa sih tadi pakai sholat Jum’atan dulu, ini kan hari kerja …. ? Dengan gusar , sebut saja si Amin, merangsek dan terus saja nyerosos kepada sang supir untuk mempercepat laju mobilnya, Amin sangat kwatir akan tertinggal pesawat yang akan di tumpanginya.

“ Sabar… tenang …. udeh berhenti dulu keluhannya ” Teman di sampingnya yang mengantarkan Amin ke Bandara mencoba menenangkannya, maklum jalan-jalan di Moskow kalau di hari kerja, apa lagi di hari Jum’at mau pulang kerja, dimana banyak orang pulang kerja setengah hari, biasa mempersiapkan diri untuk ke Dacha ( Vila ) … makan jalan yang sudah bigitu lebar dengan 16 jalurpun masih bisa macet, apa lagi kalau ditambah hujan atau salju di msuim dingin, bisa macet total !

“ Ya… tapi kan … aduh gimana nih…. tadi sih sholat Jum’at dulu “ Amin mulai lagi dengan sesalan dan kegusarannya. Singkat kata sampailah … Amin di Bandara Domodidovo, dengan kelegaan luar biasa, karena waktu yang akan diperlukan untuk pemeriksaan tiket dan migrasi hanya tinggal satu jam dan itupun harus antri dengan cepat – cepat mereka menuju kebagian pemeriksaan tiket. Setelah antri … tibalah giliran Amin, temanya yang dari bagian konsuler menyorongkan paspor dan tiketnya ke petugas, paspor diperiksa, visa dan izin tinggalnya di Moskow , beres, Alhamdulillah. Namun … ketika petugas memeriksa tiketnya…. tanggal kembali ke Jakartanya beda !

“Aduh gimana nih ….” Tanyanya pada teman yang bagian konsuler.
“ Iya, kenapa tidak diperiksa dulu tadi sebelum berangkat ? “ Temanya ikut menyalahkan Amin, “ Kenapa begitu ceroboh, tidak meriksa dulu semuanya ? “ Tanya temannya.
“ Saya tidak periksa, karena yakin dan percaya kepada bagian travel di Jakarta, karena Saya beli tiketnya di Jakarta “ Sahut Amin kepada temannya.
“ Tadi sih kita sholat Jum’at dulu…kan kalau tidak sholat Jum’at dulu kita punya banyak waktu untuk memeriksa segala sesuatunya “ Lagi-lagi Amin, “ menyesali” sudah sholat Jum’at, padahal tak biasanya dia begitu, mungkin karena kejadian yang terduga ini, sesalnya keluar juga.
“ Oke … kalau gitu kita terpaksa nunggu penumpang yang terakhir, bila ada yang tak jadi berangkat, karena ada sesuatu “ Kata temannya.

Akhirnya mereka menunggu, teman-teman yang lain yang ikut mengantarnya, ikut menenangkan Amin. “ Biasa, kejadian seperti ini sering terjadi, udah tenang saja, lebih baik sambil menunggu terus berdoa “ Kata temannya yang lain, beberapa lama kemudian ketika pintu bagian pemeriksaan tiket di tutup dan terdengar kabar … ada penumpanag yang “ batal” berangkat … semuanya mengucapkan puji syukur kepadaNya, “ Alhamdulillah “ Berarti Amin bisa terbang ke Jakarta menggantikan orang yang “batal” terbang.

“ Nah kan … benar tadi kita sholat Jum’at dulu, hingga doa kita dikabulkan “ kata teman-temannya, Amin hanya menunduk, malu. Ya sudah… akhirnya, walau dengan tiket yang salah tanggal, Amin dapat kembali ke Jakarta dari Moskow. Alhamdulillah.

Ilustrasi di atas itu sebagian kecil dari banyak kisah, sebuah musibah menjadi hikmah, memang banyak jalan untuk bersyukur kepadaNya, karena memang hidup dan kehidupan ini banyak sekali hikmah yang terkandung dibalik itu semua, ada hikmah dari segala macam ciptaaanNya, ada hikmah dari segala kejadian dan peristiwa, baik disadari ataupun tidak oleh kita. Kebanyakam manusia memang kurang atau sering kali langsung mengatakan : Tuhan tidak adil ” bila melihat suatu musibah atau mengalami sesuatu yang tidak mengenakan. Jadi tidak melihat ada apa dibalik musibah itu ? Atau tidak mencari suatu hikmah dibalik setiap kejadian.

Seringkali yang terjadi adalah apa yang awalnya dianggap musibah, ternyata dikemudian hari, malahan menjadi berkah. Atau terjadi sebaliknya, apa yang dianggap menyenangkan, di kemudian hari malah menjadi bencana. Ya, manusia memang sering kali “tertipu” pada apa yang nampak dan sering terkecoh pada yang terlihat. ” Apa yang menyangkan , belum tentu baik untukmu dan apa yang terlihat buruk, bisa jadi baik baikmu “ Mari kita lihat bait-bait ini :
Apapun yang terjadi pada alam ini
Dari yang paling kecil sampai yang paling besar
Insya Allah ada hikmahnya
Sesuai dengan firmanNya
” Ya Tuhan kami tidak ada yang Kau ciptakan dengan sia-sia “

Dari kuman yang tidak kelihatan oleh manusia
Sampai milyaran galaxy yang maha luas
Semua mempunyai fungsi masing-masing

Begitu pula dengan peristiwa manusia
Dari penderitaan yang amat memilukan
Sampai kesenangan yang melenakan
Semua ada hikmahnya

Terkadang manusia lupa bila di uji dengan penderitaan
Hingga ingkar pada Allah karena penderitaan yang di deritanya

Padahal di balik penderitaan ada hikmahnya juga
Berupa jiwa yang semakin kuat, tabah, dan tak tergoyahkan

Maka jangan lekas membuang yang pahit
Siapa tahu itu adalah obat bagimu
Jangan lekas mengatakan Allah tidak adil !
Siapa tahu Allah di lain waktu memberikan nikmatNya

Jangan lekas mengeluh bila tak mendapatkan sesuatu yang diinginkan
Siapa tahu Allah akan memberikan sebagai pengganti yang terbaik
Dan jangan lekas memisahkan sesuatu yang kamu benci dan kau anggap hina
Siapa tahu apa yang kamu benci dan kamu anggap hina
Justru di cintai Allah !
Dan jangan segera meminum yang manis
Siapa tahu itu adalah racun bagimu.

Siapa yang menyangka
Jika sampah yang di buang-buang manusia
Justru bisa dijadikan kompos dan energi listrik

Siapa yang menduga
Rambut jagung yang dibuang
Saat makan jagung rebus atau jagung bakar di Rusia bisakan dijadikan jamu, obat untuk kesehatan.

Siapa yang mengira
Gerak rumput atau ilalang yang bergoyang
Adalah prototype gerakan pesawat terbang
Siapa menyangka
Nyamuk yang kecil itu
Membuat kaya raya para pengusaha obat anti nyamuk

Siapa yang protes terhadap keringat
Mungkin lupa
Keringat yang dianggap menganggu
Telah melahirkan ribuan jenis minyak wangi sejak berabad-abad
Dan telah melahirkan ribuan perusahaan dengan berbagai model
Membuka lapangan kerja dan melahirkan foto model iklan

Siapa yang membenci virus
Ternyata virus yang tak kelihatan itu
Telah melahirkan para penilti dan para ilmuwan
Betapa banyak Doktor tercipta karena virus
Apa lagi ?

Coba lihat air mata saat kau menangis
Itu adalah alat pembersih alamiah dan mengurangi beban psikologis
Terasa sangat lega dan beban yang terpikul terasa ringan
Jangan meremehkan air mata !
Ribuan judul puisi bisa lahir karena tangisan
Ribuan judul drama, sandiwara, film dan senitron tercipta karena air mata
Ribuan judul novel tercipta berkat air mata
Dan jangan lupa …… !
Air mata wanita adalah senjata yang sangat tajam
yang dapat meruntuhkan kerajaan dan singgasana para emperator !
Siapa yang tahan melihat air mata wanita ?

Maka menangislah kamu selagi bisa menangis
Tak ada larangan untuk menangis
Bahkan tangisan para auliya
Dikeheningan malam, saat tahajud dan sujud
Adalah kunci pembuka pintu syurga !

Apa lagi ?
Lihat kulitmu yang tipis dan halus mulus
Tebalnya hanya sepersekian mili yang membungkus daging
Siapa yang mengira
Kulit yang dianggap biasa adalah jaket yang paripurna bagi daging
Tergores sedikit saja, maka kuman segera datang menyerang daging
Terjadilah pembusukan dan borok
Di akherat Kulitpun akan menjadi saksi
Dan dimintai pertanggung jawaban
Bila merasa diri tidak cantik sehingga kurang bersyukur
Datanglah ke rumah sakit
Kau akan menemukan berbagai jenis penyakit yang bisa juga menyerangmu
Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan ?

Tak ada yang sia-sia apapun yang diciptakanNya
Bila ada sesuatu ciptaanNya yang kelihatannya tak berguna
Itu bukan berarti sia-sia !
Hanya manusia belum menelitinya atau tidak tahu fungsinya
Yakinlah ada hikmah di balik penciptaanNya
Dan jika mau di tulis hikmah setiap ciptaanNya
Niscaya manusia tak mampu melakukannya
Karena tak terhingga banyaknya !

Maka bahagialah orang yang pandai mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian, baik yang langsung menimpa dirinya atau yang menimpa orang lain. Bahagialah orang selalu melewati hari-harinya dengan membawa dan menggunakan ” Kaca mata hikmah “, karena dengan kaca mata hikmah ini, dia dapat melihat seluas luasnya dari setiap kejadian apapun, dengan kaca mata hikmah, seakan dia melihat sesuatu dari segala sisi, dari segala arah, dari segala sudut, dari multi dimensi, hingga dia dapat menghadapi hidup penuh kebahagiaan dan ketentraman jiwa.

Orang yang selalu memandang kejadin dengan ” kaca mata hikmah ” akan mendapat bimbingan dan hidayah Tuhan yang sangat besar, orang seperti ini akan selalu berpikir positif melihat suatu kejadian, hingga yang dalam dirinya penuh dengan hikmah dan kebajikan, yang ada dalam dirinya, baik, baik dan selalu kebaikan. Hatinya begitu lapang, kelapangan dadanya meluas, terkadang tak terjangkau oleh manusia kebanyakan.

Sumber : Eramuslim.com