Aku, Dunia, dan Akhiratku…

Posts tagged ‘Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009’

Koalisi Three In One Partai Demokrat

VIVAnews – Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengatakan koalisi yang digalang Partai Demokrat untuk menyukseskan Susilo Bambang Yudhoyono di pemilihan presiden 2009 bertujuan sebagai koalisi three in one.

Yang dimaksud Anas dengan koalisi three in one adalah koalisi untuk pemenangan pemilihan presiden, koalisi di pemerintahan dan koalisi untuk jaminan dukungan di parlemen.

“Ini adalah koalisi untuk melanjutkan perubahan yang menjamin kontinuitas dan kemajuan-kemajuan yang nyata,” kata Anas di Jakarta.

Anas mengatakan koalisi itu dibangun dengan semangat menang secara komprehensif, demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.

“Koalisi yang dibangun Partai Demokrat bukan untuk mengantisipasi poros Teuku Umar (PDIP), tetapi untuk tiga tujuan itu tadi (three in one),” kata dia.

Anas berharap koalisi itu mendapat dukungan masyarakat. Dengan demikian, kata dia, Partai Demokrat, mampu memenangkan pemilihan presiden, membentuk pemerintahan yang kuat dan berkompeten, dan sekaligus ditopang oleh mayoritas kursi di parlemen.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/56069-tiga_pondasi_koalisi_demokrat

PKB Resmi Putuskan Duet SBY-Muhaimin

muhaiminVIVAnews – Rapat Pimpinan Nasional Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah usai. Secara aklamasi diputuskan, PKB berkoalisi dengan Demokrat dan mengusulkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Mayoritas DPW mengusulkan satu nama Muhaimin,” kata fungsionaris PKB, Helmy Faishal Zaini, saat jumpa pers di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, 6 Mei 2009.
Menurut dia, rapat itu juga merespon rekomendasi kiyai Nahdlatul Ulama agar ada kader nahdhiyin yang masuk bursa cawapres Yudhoyono. Jadi keputusan itu sudah sejalan dengan kehendak ulama.

Menurut Helmy, jika terwujud maka duet SBY-Muhaimin merupakan perpaduan dua generasi. Helmy mengklaim bahwa duet SBY-Muhaimin memiliki elektabilitas tinggi. Dia juga menyampaikan agar kader NU sebagai representasi cawapres bukan bursa capres. “Hampir semua 33 DPW itu mengusulkan Muhaimin,” ujar dia.

Helmy menilai, duet SBY-Muhaimin ini merupakan pasangan dari dua generasi. Maka itu, PKB sangat yakin duet ini dapat dipilih masyarakat.

Sedangkan menurut Ketua Panitia Rapimnas, Mohammad Hanif Dakhiri, PKB telah memberikan mandat kepada Muhaimin. “Untuk mengambil sikap dan langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan partisasipasi optimal proses pilpres maupun pembentukan pemerintahan koalisi yang akan datang,” kata Hanif.

Hasil Rapimnas juga memutuskan untuk segera membentuk sekretariat bersama koalisi. Sekretariat bersama ini nantinya akan menjadi satuan tugas perencanaan dan pelaksanaan agenda-agenda koalisi.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/55581-pkb_resmi_putuskan_duet_sby_muhaimin

Koalisi PKS-Demokrat Masuki Tahap Akhir

pks-no-8VIVAnews – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah bertemu kembali dengan Partai Demokrat untuk membahas koalisi. Koalisi dua partai itu sudah final dan tinggal memasuki tahap akhir.

“Prinsipnya sudah ok. Masing-masing sudah sepakat bahwa tidak ada lagi masalah prinsipil,” kata salah satu anggota Tim Lima PKS, Soeripto, dalam keterangan kepada VIVAnews melalui telepon, Selasa (5/5) malam.

logo_demokratPertemuan terakhir antara petinggi PKS dengan Demokrat berlangsung di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (5/5) petang. Menurut Soeripto, pertemuan itu hanya sekadar membahas hasil koreksi draf dari Tim Lima PKS yang diserahkan kepada Tim Sembilan Demokrat beberapa waktu lalu.

“Sudah clear semuanya, hanya tinggal perbaikan redaksional saja dalam draf itu,” kata Ketua Dewan Pakar PKS ini. Draf itu, kata Soeripto, berisi poin-poin penting landasan koalisi antara PKS dengan Demokrat.

Apakah pertemuan juga membahas soal tawaran cawapres PKS kepada SBY, Soeripto mengatakan tidak sampai kesana pembahasannya.

Seperti diberitakan, PKS secara resmi berkoalisi dengan Demokrat. PKS pun mengajukan nama calon wakil presiden dalam amplop tertutup untuk SBY. Tetapi, dalam nama itu tidak tercantum Gubernur Bank Indonesia, Boediono, yang kini santer disebut sebagai kandidat terkuat pendamping SBY.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/55244-koalisi_pks_demokrat_masuki_tahap_akhir

PKS-Demokrat Akan Mendeklarasikan Diri

VIVAnews – Pertemuan Partai Keadilan Sejahtera-Demokrat untuk kali ketiga ini, Selasa 5 Mei 2009 di hotel Nikko Jakarta membahas kesepakatan kontrak politik, yang secara substantif tidak ada perubahan.

“Secara substantif tidak ada perubahan, dan hasil pertemuan ini masing-masing akan dibawa ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Ketua Umum PKS Tifatul Sembiring ditemui usai pertemuan dengan pimpinan Demokrat, Selasa 5 Mei 2009.

Sementara untuk pertemuan selanjutnya, akan digelar pada saat partai Demokrat-PKS mendeklarasikan diri. “Nantilah kita belum menentukan waktunya, yang pasti kita ketemu lagi saat keduanya deklarasi,” ujar Tifatul.

PKS di Posisi Empat, Lewati PAN

pksgbkVIVAnews – Hasil rekapitulasi suara sementara manual Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga pukul 15.47 Wib, suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menempati urutan empat menggeser posisi Partai Amanat Nasional (PAN).

Artinya, posisi PKS pada hitungan manual, hampir sama dengan perolehan suara pada hitungan elektronik, menempati urutan empat, dengan perolehan suara 2.842.244 suara (7,10 persen), disusul urutan lima PAN dengan perolehan 2.800.123 suara (6,99 persen).

Sedangkan Partai Politik lain yang mengisi posisi enam hingga sembilan adalah Partai Persatuan Pembangunan 2.153.224 suara (5,38 persen), Partai Kebangkitaan Bangsa 1.830.908 suara (4,57 persen), Partai Gerakan Indonesia Raya 1.809.519 suara (4,52 persen), dan Partai Hati Nurani Rakyat 1.536.830 suara (3,84 persen).

Untuk urutan pertama ditempati PDIP dengan 7.004.780 suara atau 17,49 persen, yang mengungguli Demokrat dengan perolehan 6.936.703 suara (17,32 persen), disusul Golkar 6.687.360 suara (15,20 persen).

KPU mencatat total surat suara sah yang dihitung hingga sore tersebut berjumlah 40.039.240 suara. Suara diperoleh dari 16 provinsi dengan tambahan terakhir berasal dari Provinsi Gorontalo dengan jumlah suara sah 532.055 suara sedangkan surat suara yang tidak sah mencapai 40.464 suara.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/54338-pks_di_posisi_empat__lewati_pan

 Infogue.com

Golkar-Hanura Resmi Ajukan Kalla-Wiranto

jk-winVIVAnews – Partai Golkar dan Partai Hati Nurani Rakyat resmi mengajukan duet calon presiden dan wakil presiden Jusuf Kalla dan Wiranto dalam Pemilu Presiden 2009. Peresmian ini dilakukan di rumah Jusuf Kalla di Jalan Ki Mangunsarkoro, Jakarta.

“DPP PG dan DPP Hanura menyatakan untuk mencalonkan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan Ketua Umum Hanura Wiranto sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2009,” kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Soemarsono membacakan pernyataan bersama, Jumat 1 Mei 2009. “Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti dalam pemenangan Pemilihan Presiden.

Kemudian pernyataan itu ditandatangani oleh Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, dan sekretaris jenderal kedua partai. Lalu dilanjutkan penandatanganan kesepakatan bersama oleh Sekjen dan Ketua Umum.

Meski gabungan suara sah kedua partai ini dalam Pemilu hanya mencapai 19 persen, namun berdasarkan perhitungan kursi, mereka bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden sendiri. Gabungan kedua partai ini diperkirakan meraup 24 persen kursi parlemen, melewati angka 20 persen kursi yang disyaratkan Undang-undang Pemilihan Presiden.

Menjadi calon wakil presiden jelas ‘turun pangkat’ bagi Wiranto yang pada Pemilihan Presiden 2004 merupakan calon presiden dari Partai Golkar. Sementara Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/54209-golkar_hanura_resmi_ajukan_kalla_wiranto

RE; Air Mata Saya Menetes Di Rumah DR. Hidayat Nurwahid

Hah, sedikit menghela nafas.

hidayat-nur-wahid4Di sela kerja ku, aku menyempatkan diri membuka dashboard wp ku. Mencoba mencari tahu kunjungan pada blogku saat ini. Setelah melihat traffic yang cukup memuaskan (walau kemarin tembus 905) aku pun men scroll mouse ku ke bawah, melihat-lihat tulisan terbaru dari para blogger.

Mataku terpusat pada satu nama blogger, ya nama itu tercantum dalam taut blogku…, setelah mengklik dan membaca (walau tak habis) aku berpikiran tuk mengkopinya (walau terlebih dahulu mengisi komentar–izin).

Nah jadilan kutipan di bawah ini, semoga bermanfaat. n Buat sumber aslinya Jazakallah ya akh.

BismiLLAAHir RAHMAANir RAHIIM,

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk ikut dalam acara buka bersama dengan Ketua MPR-RI, DR Muhammad Hidayat Nurwahid, MA di rumah dinasnya, kompleks Widya Chandra dengan beberapa ikhwah. Ketika saya masuk ke rumah dinas beliau tsb, maka dalam hati saya bergumam sendiri: Alangkah sederhananya isi rumah ini.

Saya melihat lagi dengan teliti, meja, kursi2, asesori yg ada, hiasan di dinding. SubhanaLLAH, lebih sederhana dari rumah seorang camat sekalipun. Ketika saya masuk ke rumah tsb saya memandang ke sekeliling, kebetulan ada disana Ketua DPR Agung Laksono, Wk Ketua MPR A.M Fatwa, Menteri Agama, dan sejumlah Menteri dari PKS (Mentan & Menpera) serta anggota DPR-RI, serta pejabat2 lainnya.

Lagi2 saya bergumam: Alangkah sederhananya pakaian beliau, tidak ada gelang dan cincin (seperti yg dipakai teman2 pejabat yg lain disana). Ternyata beliau masih ustaz Hidayat yg saya kenal dulu, yg membimbing tesis S2 saya dg judul: Islam & Perubahan Sosial (kasus di Pesantren PERSIS Tarogong Garut). Terkenang kembali saat2 masa bimbingan penulisan tesis tsb, dimana saya pernah diminta datang malam hari setelah seharian aktifitas penuh beliau sebagai Presiden PKS, dan saya 10 orang tamu yg menunggu ingin bertemu.

Saya kebagian yg terakhir, ditengah segala kelelahannya beliau masih menyapa saya dg senyum : MAA MAADZA MASAA’ILU YA NABIIL? Lalu saya pandang kembali wajah beliau, kelihatan rambut yg makin memutih, beliau bolak-balik menerima tamu, saat berbuka beliau hanya sempat sebentar makan kurma & air, karena setelah beliau memimpin shalat magrib terus banyak tokoh yg berdatangan, ba’da isya & tarawih kami semua menyantap makanan, tapi beliau menerima antrian wartawan dalam & luar negeri yang ingin wawancara.

Tdk terasa airmata ana menetes, alangkah jauhnya ya ALLAH jihad ana dibandingkan dg beliau, saya masih punya kesempatan bercanda dg keluarga, membaca kitab dsb, sementara beliau benar2 sudah kehilangan privasi sebagai pejabat publik, sementara beliaupun lebih berat ujian kesabarannya untuk terus konsisten dlm kebenaran dan membela rakyat. Tidaklah yg disebut istiqamah itu orang yg bisa istiqamah dlm keadaan di tengah2 berbagai kitab Fiqh dan Hadits seperti ana yg lemah ini.

Adapun yg disebut istiqamah adalah orang yg mampu tetap konsisten di tengah berbagai kemewahan, kesenangan, keburukan, suap-menyuap dan lingkungan yang amat jahat dan menipu. Ketika keluar dari rumah beliau saya melihat beberapa rumah diseberang yang mewah bagaikan hotel dg asesori lampu2 jalan yg mahal dan beberapa buah mobil mewah, lalu ana bertanya pd supir DR Hidayat : Rumah siapa saja yg diseberang itu? Maka jawabnya : Oh, itu rumah pak Fulan dan pak Fulan Menteri dari beberapa partai besar. Dalam hati saya berkata: AlhamduliLLAH bukan menteri PKS. Saat pulang saya menyempatkan bertanya pd ustaz Hidayat: Ustaz, apakah nomor HP antum masih yg dulu?

Jawab beliau: Benar ya akhi, masih yg dulu, tafadhal antum SMS saja ke ana, cuma afwan kalo jawabannya bisa beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, maklum SMS yang masuk tiap hari ratusan ke saya. Kembali airmata saya menetes. alangkah beratnya cobaan beliau & khidmah beliau untuk ummat ini, benarlah nabi SAW yang bersabda bahwa orang pertama yg dinaungi oleh ALLAH SWT di Hari Kiamat nanti adalah Pemimpin yang Adil. Sambil berjalan pulang saya berdoa : Ya ALLAH, semoga beliau dijadikan pemimpin yg adil & dipanjangkan umur serta diberikan kemudahan dlm memimpin negara ini. Aaamiin ya RABB.

Penulis: Nabil Almusawa e: nabielfuad@yahoo.com

Begitulah, semoga HNW ya ku kenal (atau KAMU kenal) akan selalu seperti itu… sederhana… Amin

Hidayat: Jangan Pilih Saya Karena Survei

hnw5VIVAnews – Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, meminta Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono memilih calon wakil presiden berdasarkan nilai atau bobot. Jangan memilih calon wakil presiden berdasarkan hasil survei.

“Survei itu, bukan Tuhan dan bukan hantu,” kata Hidayat di ruang pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senayan, Jakarta, Kamis 30 April 2009. “Dia itu hanya alat untuk memahami apa yang terjadi di dalam masyarakat, dia hanya memetakan apa yang terjadi di masyarakat,” kata Ketua MPR itu.

Karena itu, Hidayat tidak mau mendahului kehendak Tuhan. “Kalau pun nanti Pak SBY terpilih (jadi calon presiden), pilihlah (calon wakil presiden) jangan sekadar berdasarkan survei, tapi berdasarkan nilai sebagai tolak ukurnya. Nanti silakan Pak SBY yang menilainya,” kata Hidayat.

Meski begitu, Hidayat menyatakan diri siap menjadi calon wakil presiden bahkan calon presiden. “Kami di PKS memang sudah dipersiapkan. Mungkin nanti menjadi presiden atau wakil presiden,” katanya.

Dan pembicaraan menuju penunjukan calon wakil presiden ini sedang dilobi oleh Tim Lima yang dipimpin Presiden PKS Tifatul Sembiring. Tim tersebut telah menyerahkan draf kontrak politik pada Partai Demokrat. “Dan kemarin sudah bertemu, sinyal (Demokrat) bagus dan menilai positif,” kata Hidayat.

Survei termutakhir dari Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menemukan Hidayat sebagai pendamping paling tepat untuk Yudhoyono. “Dari 1.118 responden, 37,9 persen memilih Hidayat Nur Wahid,” kata Kepala Divisi Penelitian LP3ES, Fajar Nursahid, di Audiotorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Kamis 30 April 2009.

Di urutan dua, muncul nama mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung yang dipilih 13,2 persen responden. “Sebanyak 12,5 persen memilih Sri Mulyani, 7,7 persen memilih Hatta Rajasa, dan 3,6 persen memilih Soetrisno Bachir,” ujar Fajar.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/53798-hidayat__jangan_pilih_saya_karena_survei

Pendamping Yudhoyono Harus Bebas KKN

sby2VIVAnews – Calon Presiden Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mendambakan calon pendampingnya dalam pemilihan presiden 2009 memenuhi lima kriteria yakni harus memiliki integritas kepribadian yang baik, punya kapabilitas, loyal, diterima masyarakat, dan mengokohkan koalisi.

Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) mengadakan simulasi untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang kriteria terpenting yang harus dimiliki calon pendamping Yudhoyono. “Ternyata yang jadi pilihan masyarakat adalah bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN),” kata Kepala Divisi Penelitian LP3ES, Fajar Nursahid di Audiotorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Kamis 30 April 2009.

Berikut kriteria utama cawapres Yudhoyono berdasarkan survei pada 1.118 responden:

1. Bersih dari KKN, 39,8 persen
2. Akseptabilitas, 25,2 persen
3. Pengalaman dalam pemerintahan, 14,3 persen
4. Berasal dari profesional, 9,1 persen
5. Loyal pada presiden, 7,9 presidem persen
6. Tak menimbulkan konflik di partainya, 2,3 persen
7. Berasal dari parpol, 1,4 persen

59834_susilo_bambang_yudhoyono_dan_hidayat_nur_wahid_thumb_300_2252Hasil penelitian LP3ES menunjukan figur Yudhoyono masih tinggi elektabilitasnya. Sebanyak 71,6 persen responden memilih Yudhoyono, sementara pesaing terdekat Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri dipilih 5,2 persen. “Jusuf Kalla dipilih 3,4 persen responden dan Hidayat Nur Wahid dipilih 3,3 persen,” kata Fajar.

Survei LP3ES dilakukan dengan metodologi televoting di lima kota yakni Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Makassar. Jumlah responden yang disurvei sebanyal 1.118 orang. Sedangkan margin of error 2,9 persen, dan tingkat kepercayaan survey 95 persen.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/53793-pendamping_yudhoyono_harus_bebas_kkn

Lima Syarat Kalahkan Popularitas SBY

57945_sby_ucapkan_selamat_kepada_obama_thumb_300_225VIVAnews – Saat ini sulit mengalahkan popularitas SBY. Peneliti Lembaga Survey Indonesia, Burhanudin Muchtadi menilai, setidaknya ada lima syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh capres lainnya untuk dapat mengunggulinya.

“Elektabilitas SBY tinggi. Tapi, bukan berarti tidak bisa dikalahkan. Untuk dapat mengalahkan SBY, kandidatnya harus memiliki paket 5 M,” kata Burhanudin Muchtadi dalam diskusi “Siapakah yang Bisa mengalahkan SBY?” di Jakarta, Rabu 29 April 2009.
 
Menurut Burhanudin 5 M tersebut yakni, man (figur), money (uang), machine (mesin politik), momentum (momen), dan market (pasar politik).
 
Sosok Megawati dinilai sebagai figur yang memiliki bibit, bebet dan bobot, dan Mega beruntung lahir sebagai anak seorang proklamator.
 
“Tapi dia pernah kalah dengan sosok yang sama yaitu, SBY. Kemungkinan, dia akan dikalahkan orang yang sama juga. Jika ini terjadi, maka kelangsungan partainya akan suram,” katanya.
 
Sedangkan Jusuf Kalla, menurut Burhan, penampilannya kurang meyakinkan sebagai seorang presiden. “JK tidak memperhatikan penampilan. Padahal 60 persen penduduk Indonesia lulusan SD masih melihat penampilan seorang calon presiden,” kata Burhan.
 
Terkait money, menurut Burhan, tidak ada yang calon yang dapat mengalahkan kekayaan Prabowo. Menurutnya, Prabowo sendiri memiliki aset sebesar US$ 11 miliar. “Jika Prabowo mau, dia bisa saja mengajak partai-partai berkoalisi menggunakan jalur financial,” terang dia.
 
Untuk mesin politik, menurut Burhan, saat ini PDIP dan Partai Golkar masih unggul diantara parpol lain. Alasannya, kedua partai tersebut sudah memiliki pengalaman sebagai parpol lama.
 
Dalam hal momentum, saat ini tidak ada momen yang baik untuk menjatuhkan popularitas SBY. Kalaupun ada, seperti akibat krisis global dan flu burung, relatif dapat diatasi oleh pemerintahan SBY.

“Sekarang tinggal mencari momentum apa yang bisa digunakan untuk menjatuhkan SBY,” katanya.
 
Pasar politik atau market, kata Burhan, menjadi hal yang tak kalah penting. “Sosok capres harus bisa diterima oleh pasar,” ungkapnya.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/53538-lima_syarat_kalahkan_popularitas_sby