Aku, Dunia, dan Akhiratku…

Posts tagged ‘UMAT ISLAM’

Indonesia Kembali ke Zaman Orba?

Dengan modal peristiwa-peristiwa yang belakangan ini selalu dilekatkan dengan terorisme, yang terus terjadi dan susul-menyusul, akankah Indonesia kembali ke era Orde Baru? Adakah Indonesia dibawah ancaman keamanan yang sifatnya riil dari dalam dan luar negeri, yang memiliki relasi dengan terorisme? Ataukah peristiwa-peristiwa yang dikaitkan dengan isu terorisme ini menjadi legitimasi pemerintah kembali ke rezim otoritarian?

Seperti bangsa Indonesia terus-menerus disuguhi drama tentang aksi dan operasi terorisme. Di tengah-tengah akutnya penyakit korupsi yang sudah masuk ke sungsum-sungsum bangsa ini, khususnya para pejabatnya, tetapi sekarang kenyataan peristiwa korupsi yang sebenarnya lebih menghancurkan kehidupan bangsa ini, tetapi sekarang telah dibelokkan dan dimanipulasi, di mana isu atau masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia inilah adalah ancaman keamanan nasional, yaitu terorisme.

Ada peristiwa yang terjadi di Wonosobo, Solo, Pamulang (Ciputat), Aceh, Penangkapan Abu Bakar Ba’asyir, Medan (Abu Thalut), dan terakhir penyerbuan Mapolsek Hamparan Perak di Deli Serdang. Peristiwa yang terjadi itu, seakan memberikan dasar legitimasi pemerintah melalui aparat kepolisian (Densus 88), melakukan tindakan preventif dan repressif. Hanya dengan bekal tuduhan ‘teroris’ kepolisian dapat melakukan tindakan apa saja, yang bertujuan untuk melakukan deterren terhadap apa yang disebut ‘teroris’.

entu, yang disebut ‘teroris’ pasti adalah orang-orang Islam, yang menjadi korbannya.
Seperti yang terjadi di Tanjungbalai, seorang yang sedang sholat, ditarik dan kemudian diperlakukan secara tidak manusia, hanya karena dituduh teroris. Peristiwa-peristiwa seperti ini akan terus berlangsung. Dengan skala yang lebih massif.

Akibat peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, kemudian yang terjadi adalah langkah-langkah preventif, yang sekarang sedang diupayakan oleh pemerintah, khususnya dalam menangani masalah keamanan. Sinyal kearah kebijakanl yang lebih represif dan preventif, perlahan-lahan semakin nampak. Semua itu dikaitkan dengan kebijakan pemerintah untuk mnelakukan tindakan deterren terhadap ancaman terorisme di Idnonesia.

Seperti diangkatnya Kepala Densus 88 Brigjen Tito Karnavian yang menjadi salah pejabat penting di dalam lembaga BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), yang berada di dawah Kendali Menko Polhukam. Selama ini ada kekawatiran dari berbagai fihak dengan pengaktifan BNPT itu, tindakan pemerintah dan aparat keamanan akan semakin eksesif. BNPT yang dirancang itu, bukan hanya terdiri dari polisi, tetapi juga akan melibatkan pasukan khusus, seperti Kopasus, yang sudah terkenal.

Dengan perkembangan baru ini, dan diaktifkannya BNPT, yang akan melakukan tindakan keamanan, dikawatirkan kehidupan nasional Indonesia, kembali ke zaman Orde Baru. Di mana kehidupan rakyat akan diliputi ketakutan dan kecemasan, sehingga menjadi sangat kontraproduktif dengan kehidupan demokrasi yang sekarang dikembangkan di Indonesia.

Kekawatiran lainnya, kemungkinan pemerintah akan membuat kebijakan baru untuk memberangus teroris itu, melalui cara dengan menerbirtkan semacam NSA (National Security Act), atau seperti undang-undang ISA (Internal Security Act) di Malaysia, di mana pejabat keamanan mempunyai wewenang menangkap dan menahan setiap orang yang dicuragai akan membahayakan keamanan dan menganggu keamanan.

Disinilah akan menjadi bias tentang kriteria orang-orang yang dianggap membahayakan dan menjadi ancaman keamanan? Siapa yang berhak menentukan kriteria itu, dan apa syarat-syaratnya? Jika keadaan ini terus berlangsung, maka kemungkinan Indonesia akan kembali kembali ke zaman ‘gelap’ di era rezim Orde Baru dengan ‘Kopkamtib’nya, ‘Laksus’, serta negara dibawah bayang-bayang aparat keamanan dan intelijen, yang akan mematai-matai setiap gerak-gerik masyarakat secara luas.

Padahal, sesungguhnya ancaman riil yang sekarang ini dihadapai bangsa ini, sejatinya tak lain terjadinya kebangkrutan moral para pemimpin dan pejabatnya yang bermental korup, tidak mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya, dan menjadi negara yang tertinggal dengan negeri-negeri tetangganya, karena pemerintahan digeroroti korupsi.

Tetapi dengan isu terorisme, dan adanya peristiwa kekerasan yang diberi lebel ‘teroris’, yang dilakukan sejumlah orang-orang sebenarnya, mereka belum tentu benar-benar teroris, tetapi telah menjadi menjadi simbol ancaman nasional, sehingga perlu pemerintah mengerahkan kekuatan untuk menghadapi ancaman itu.

Kemudian, lagi-lagi yang menjadi korban dari isu ancaman terorisme itu, adalah umat Islam, dan umat Islam menjadi bulan-bulanan, serta dihancurkan dengan isu terorisme secara sistematis. Wallahu’alam.

Sumber : Eramuslim.com

Nik Aziz : Muslim Yang Merokok Lebih Buruk Daripada Sapi

600px-no_smoking_sign_svgUmat Islam yang merokok dan mencoba menampilkan sosok dirinya sebagai orang yang relijius – adalah lebih buruk daripada sapi yang buang air besar di jalan, kata politisi dan  petinggi PAS pada jumat kemarin, dikatakannya juga merokok dilarang dalam ajaran Islam karena berbahaya buat kesehatan.

sapi“Sebagai contoh, seekor sapi yang buang air besar di jalan, kita tidak akan menuntut sapi itu sebagai yang melakukan tindakan kesalahan karena sapi itu tidak punya otak dan tidak bisa berpikir,” kata Tuan guru Nik Aziz yang merupakan pemimpin spritual PAS (Partai Islam Semalaysia).

“Tapi manusia, punya akal pikiran, untuk mereka melakukan sesuatu yang salah dalam agama…ketika mereka mengenakan pakaian yang mencirikan sebagai penganut Islam (hijab  atau kopiah), mereka dapat dianggap lebih buruk dari sapi,” katanya dalam sebuah ceramah agama mingguan, seperti yang dilaporkan kantor berita Malaysia Bernama.

wm-heavy_smokersBaru-baru ini, Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa haram nya rokok. Dan Majelis Ulama Malaysia juga sudah mengeluarkan fatwa sejenis.

Walaupun sudah ada larangan merokok di Malaysia, di mana  lebih dari separuh penduduknya dari 27 juta orang adalah Islam, namun 50% laki-laki di negara itu merokok menurut data WHO.

PAS adalah salah satu dari tiga partai oposisi di Malaysia yang beraliansi dengan Anwar Ibrahim mantan wakil perdana  menteri malaysia.

Sumber : http://eramuslim.com/berita/dunia/nik-aziz-muslim-yang-merokok-lebih-buruk-daripada-sapi.htm

UU Anti Teror Inggris Pojokan Umat Islam

1muslim_ingrris

Pemerintah Inggris membuat kebijakan baru yang menyudutkan pemeluk Islam di negara itu. Para menteri dan pejabat keamanan di Inggris akan segera mengeluarkan kebijakan anti-teror yang sedianya diberlakukan bulan depan (April 2009). Masalahnya, kebijakan ini sangat berat sebelah dan tak proporsional. Kebijakan ini niscaya, banyak media massa di Inggris menganalisis, akan banyak merugikan kaum muslim. Bahkan akan “membunuh”nya.

Adalah isi dari rancangan kebijakan anti-teror itu yang menyidak langsung beberapa poin. Di antaranya adalah (seperti yang dicantumkan dalam draft strategi Pasal 2, orang akan dianggap ekstremis atau teroris, jika: seseorang mendengung-dengungkan isyu kekhalifahan, mengajukan hukum syariah, mempercayai jihad dimanapun di seluruh dunia termasuk di Palestina terhadap Israel, menolak homoseksualitas, dan merasa gagal membunuh tentara Inggris di Iraq atau Afghanistan.

Semua hal yang disebutkan di atas jelas-jelas melebarkan definisi teroris dan ekstremis yang berlebihan. Pasal 2 ini juga secara gamblang merupakan semua perintah dalam Al Quran untuk seorang muslim. Maka tidak heran, jika rancangan undang-undang benar-benar akan menghapus warga Islam di negeri itu. Sebenarnya tidak semua menteri di Whitehall menyetujui rancangan undang-undang ini, namun mereka berada dalam tekanan pihak tertentu. Banyak pihak ini ada hubungannya dengan Deklarasi London yang digagas oleh Israel beberapa waktu lalu sehubungan anti-Semit yang menggila.

Inayat Bunglawla, mantan jurubicara Dewan Muslim Britania Raya, berpendapat undang-undang ini akan memengaruhi para muslim Inggris. Bunglawala, sekarang mencoba untuk terlibat dalam politik berkata, “Ini akan ‘membunuh’ mayoritas umat Muslim di Inggris. Ini kontraproduktif dan langsung otomatis melabeli pemeluk Islam dengan sebutan ekstremis!”

Umat Muslim Inggris masih menunggu kelanjutan dan penerapan undang-undang ini.

Sumber : http://www.eramuslim.com/berita/dunia/uu-anti-teror-inggris-pojokan-umat-islam.htm